Minggu, 13 Maret 2011

Pengolahan Karet Crumb Rubber, Bagian ke-4

Tulisan kali merupakan kelanjutan dari tulisan "Pengolahan Crumb Rubber, Bagian ke-3". Proses terakhir yang saya ceritakan adalah proses di Bak Makro Blending 3. Nah, dipostingan kali ini saya akan melanjutkan pembahasan ke proses Penggilingan dan Pemeraman/Maturasi. Gambar Layout dibawah ini akan menunjukkan proses-proses yang akan saya bahas. 
Gbr. Lay Out proses dalam tulisan kali ini.
Penggilingan Remahan
Tujuan utama penggilingan remahan adalah untuk mendapatkan keseragaman bahan baku dengan proses mikro dan menjadikannya dalam bentuk lembaran. Proses ini sering juga disebut proses Mikro Blending. Sebelumnya saya pernah menjelaskan proses Makro Blending yang terjadi di Bak Makro Blending 1, 2 dan 3. Makro Blending dan Mikro Blending sama-sama bertujuan untuk mendapatkan keseragaman/homogenitas bahan baku. Pada proses Makro Blending proses pencampuran dilakukan dengan cara mengaduk/mixering remahan/bahan baku. Proses ini mirip dengan proses membuat adonan campuran beton, yakni dengan mengaduk semen, pasir, kerikil sehingga didapatkan campuran yang homogen.  Sedangkan pada Proses Mikro Blending kegiatan menghomogenkan terjadi dengan cara menggiling remahan yang diatur sedemikian rupa sehingga remahan saling "tindih" satu sama lain didalam penggilingan. Proses "saling tindih" ini memaksa remahan-remahan karet untuk menjadi satu bagian yang akhirnya akan menjadi bentuk lembaran. Proses menggiling  telur, mentega, dan tepung untuk mendapatkan adonan roti yang homogen merupakan proses yang mirip dengan proses Mikro Blending.
Penggilingan dilakukan dengan menggunakan mesin giling Crepper. Roll Gilingan Crepper dibuat berulir/motif bunga agar efek pemerasan terjadi pada bahan baku. Agar didapatkan jaminan bahwa setiap remahan karet sudah menjadi sebuah kesatuan maka perlu dilakukan penggilingan berulang-ulang. Pabrik tempat saya bekerja menggunakan 6 mesin Crepper (di pabrik lain mungkin saja berbeda) sehingga diperlukan 6 kali penggilingan yang dilakukan berurut dari Crepper yang ke-1 hingga Crepper yang ke-6. Dengan 5 mesin Crepper jumbo yang memiliki tekanan dan luas kontak yang lebih besar memungkinkan penggilingan hanya dilakukan 6 kali. Dulu ketika pabrik kami hanya menggunakan 2 buah mesin Crepper jumbo, kami harus menggiling sampai 8 kali (ada 6 buah Crepper Non Jumbo) untuk mendapatkan hasil yang homogen.
Gbr. Bucket Conveyor memindahkan remahan dari Bak Blending 3 ke Crepper no. 1

Penggilingan dilakukan sambil menyemprotkan air sehingga kotoran-kotoran yang keluar oleh proses penggilingan terbuang oleh proses pencucian. Proses perpindahan bahan dari 1 gilingan ke gilingan berikutnya dilakukan secara manual oleh Operator Gilingan (kami juga menyebutnya "Operator Crepper"). Setiap mesin Crepper dijaga oleh 1 orang Operator Crepper. Operator Crepper ini juga bertugas untuk melipat lembaran sebelum masuk kedalam Crepper. Lembaran yang terlipat inilah yang akan membuat remahan-remahan karet saling "tindih" pada saat digiling. Namun lembaran yang terlipat hanya bisa digiling di Crepper Jumbo (yang 5 buah). Pada Crepper terakhir (sering juga disebut Crepper Finisher) proses pelipatan lembaran tidak diperlukan lagi.
Gbr. Remahan sudah mulai berbentuk lembaran setelah digiling
Gbr. Lembaran yang sudah terbentuk setelah melewati Crepper Finisher
Gbr. Lembaran yang sudah digulung dan menjadi Blangket
Gbr. Blangket akan dipindahkan ke Gudang Maturasi

Hasil akhir dari penggilingan remahan-remahan tadi akan diperoleh lembaran selebar kurang lebih 60 cm dengan ketebalan 6 - 7 mm. Karet yang sebelumnya berupa remahan kini telah berubah menjadi lembaran yang homogen. Selanjutnya lembaran yang mirip selendang ini digulung kemudian dikirim ke Gudang Maturasi untuk proses "Pemeraman". 1 buah gulungan memiliki berat kurang lebih 24 kg (Berat sebelum maturasi). Gulungan ini ditempat saya sering disebut juga dengan nama "Blangket". Kadar Karet Kering dalam Blangket yang baru dihasilkan adalah sekitar 70% (nilai sebelum maturasi).

Maturasi (Pemeraman)
Blangket yang dihasilkan oleh mesin Crepper selanjutnya dibawa ke Gudang Maturasi untuk proses "Pemeraman". Dipabrik lain proses pemeraman ini dilakukan dengan menggantungkan lembaran namun di Pabrik tempat saya bekerja proses pemeraman dilakukan dengan menyusun blangket-blangket dalam Gudang Maturasi. Proses Maturasi berlangsung selamat 6 - 8 hari. Biasanya hasil terbaik didapatkan ketika blangket sudah dimaturasi selama 8 hari. Maturasi yang lebih dari 8 hari juga akan memberikan hasil yang lebih baik. Bahan baku karet akan menjadi lebih cepat kering dalam proses Dryer dan kemungkinan terjadinya cacat (white spot) lebih sedikit. Penambahan umur maturasi tentunya akan berpengaruh kepada kebutuhan luas Gudang Maturasi. Kami memiliki Gudang Maturasi yang didisain untuk waktu maturasi 8 hari.
Gbr. Blangket disusun dalam Gudang Maturasi

Penyusunan blangket di Gudang Maturasi diatur sedemikian rupa sehingga setiap blanket dapat diidetifikasi menurut umurnya. Untuk itu perlu dibuatkan papan identifikasi yang diletakkan disetiap kelompok blangket. Gudang maturasi juga harus dilengkapi dengan drainase yang baik. Blangket baru masih dalam keadaan basah dan bisa menimbulkan genangan air. Kondisi yang basah akan membuat kelembaban gudang maturasi menjadi tinggi. Semangkin tinggi kelembaban akan menambah kebutuhan waktu untuk maturasi. Blangket memerlukan suhu normal untuk kebutuhan maturasi (tidak boleh terlalu tinggi dan tidak boleh terlalu rendah0.
Tujuan dari maturasi ini untuk mempertahankan nilai PRI dan turut serta dalam mengurangi Kadar Air dalam Blangket. Biasanya Kadar Karet Kering setelah maturasi selama 8 hari adalah 80 - 90%. Nilai PRI adalah ukuran dari besarnya sifat plastisitas (keliatan/kekenyalan) karet yang masih tersimpan bila karet tersebut dipanaskan selama 30 menit pada suhu 140 derajat Celcius. Pengujian PRI dilakukan untuk mengukur degradasi (penurunan) ketahanan karet mentah terhadap oksidasi pada suhu tinggi. Nilai lebih dari 80% menunjukkan bahwa ketahanan karet mentah terhadap oksidasi adalah besar. Dengan mengetahui nilai PRI dapat diperkirakan mudah tidaknya karet menjadi lunak dan lengket-lengket jika lama disimpan atau dipanaskan. Hal ini penting nantinya pada proses vulkanisasi karet pembuatan barang jadi, agar diperoleh sifat karet yang lebih kuat dan teguh. Nantinya saya akan mencoba membuat postingan khusus untuk membahas parameter-parameter kualitas yang harus dipenuhi oleh produk akhir pabrik Crumb Rubber (dalam hal ini parameter kualitas SIR 10) dan bagiamana cara pengujiannya.

Saya cukupkan sampai disini pembahasan pada tulisan kali ini. Pada postingan selanjutnya saya akan membahas proses setelah maturasi yaitu peremahan, pengeringan (drying), dan pengepakan produk akhir.
Semoga bermanfaat.

12 komentar:

  1. Siang, Numpang tanya pak,
    Luas areal pabrik tmpt bapak bekerja, berapa ya?
    terima kasih banyak

    BalasHapus
  2. terimakasih buat infonya pak. ditunggu tulisan selanjutnya. tahnks

    BalasHapus
  3. asw.
    berbagi informasi donk pak :
    tlng gambarkan siklus proses pengolahan karet dari awal sampai akhir, mksh..
    was..

    BalasHapus
  4. thanks banget pak u postingannya.

    orang yang menabur dengan air mata akan menuai dengan sorak sorai

    BalasHapus
  5. saya mau tanya,
    dimana kita bisa membuat mesin untuk blangket, berikit perincian harga dan pemasanggannya...!
    terima kasih

    BalasHapus
  6. mantap,,postingan mas sungguh membantu saya,,karena saya seorang mahasiswa yg sedang skripsi dimana skripsi saya berjudul monitoring pengeringan blanket menggunakan Teknologi SCADA

    BalasHapus
  7. Salam kenal,

    Saya tanya, dimana lokasi pabrik tempat bapak bekerja?
    Apakah memungkinkan untuk order blanket ke perusahaan tersebut.
    Terimakasih banyak atas jawaban dan bantuannya.

    BalasHapus
  8. Trima kasih atas artikelnya.... semoga bermanfaat..... salam

    BalasHapus
  9. terima kasih banyak atas artikel tentang crumb rubber ini, karena sangat berguna menambah pemahaman saya tentang pengolahan karet mentah

    BalasHapus
  10. sangat berguna sekali, thanks

    BalasHapus
  11. mohon penjelasan ya lebih rinci pak mengenai pemeraman???

    BalasHapus
  12. Apabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan konsultasi kepada Anda mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.

    Salam,
    (Tommy.k)
    WA:081310849918
    Email: Tommy.transcal@gmail.com
    Management

    OUR SERVICE
    Boiler Chemical Cleaning
    Cooling tower Chemical Cleaning
    Chiller Chemical Cleaning
    AHU, Condensor Chemical Cleaning
    Chemical Maintenance
    Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
    Degreaser & Floor Cleaner Plant
    Oli industri
    Rust remover

    BalasHapus