Kamis, 24 Maret 2011

3 Idiots

3 Idiots, sebuah judul fim produksi Bolywood. Ya, saya memang akan membahas film tersebut dalam tulisan kali ini. Film yang menurut saya pantas diancungkan 10 jempol (pinjamin jempolnya ya!). Film yang bisa membuat emosi saya berganti-ganti selama menonton. Mulai dari gembira/tertawa karena adegan lucu dan konyol kemudian berganti sedih di adegan yang mengharukan. Walau dengan durasi yang cukup lama (seperti pada umumnya film Bolywood) tapi seluruh isi film benar-benar tidak bikin bosan. Isinya padat makna, tidak ada adengan yang cuman jadi sisipan, tidak bertele-tele. Sebuah film yang sangat layak tonton.

Tumben nonton film India? Dulu kan nggak suka film India?
He….he…he. Betul, dulu saya memang nggak terlalu menyukai film India. Saya dulu melihat film India terlalu berlebihan. Ada adegan action yang berlebihan, adegan sedih yang berlebihan, ada tarian-tarian pulak lagi. Durasi yang kelewat panjang menjadikan ceritanya terlalu bertele-tele, kurang padat, ya serba berlebihan lah pokoknya. Tapi film yang satu ini memutarbalikkan pemahaman saya. Saya harus mengaku bahwa saya jatuh cinta pada film ini. Tapi ini berlaku hanya khusus untuk "3 Idiots" ya (yang lain nanti dulu).

Adalah Ranchhoddas Shamaldas Chanchad (sering juga dipanggil Racho) bersama 2 orang sahabatnya yang menjadi fokus seluruh cerita dalam film ini. Rancho digambarkan sebagai seorang yang unik dalam film ini (sesuai juga dengan namanya yang unik). Kebanyakan orang dari kecil telah diajarkan berpikir bahwa hidup adalah sebuah perlombaan. Berlarilah lebih cepat atau kamu akan terinjak-injak. Farhan Qureshi dari lahir telah diharapkan/diarahkan oleh keluarganya (terutama ayahnya) untuk menjadi seorang Engineer Teknik. Dirinya tidak pernah ditanyakan apa sebenarnya yang menjadi keinginannya. Lalu ada Raju Rastogi yang lahir dari keluarga miskin. Raju diharapkan keluarganya untuk bisa mengeluarkan mereka dari kondisi kemiskinan. Digambarkan kalau kakak perempuannya tidak bisa menikah karena mas kawin yang tidak bisa mereka sediakan (di India mas kawin disediakan oleh pihak perempuan). Mereka berdua (Farhan dan Raju) akan  bertemu dengan Rancho dalam satu kamar kost dan menjadi sahabat dalam film ini.

Sebagian besar aliran cerita mengambil setting pada saat Rancho, Farhan dan Raju sama-sama sedang kuliah di universitas yang sama. Mereka juga lantas tidur di kamar kost yang sama dan sama-sama pulak di jurusan Teknik Mesin. Tradisi kampus yang telah berakar sejak lama tidak berlaku untuk Rancho yang unik. Di hari pertama kampus pada saat inagurasi (sering juga kita sebut perploncoan) Racho telah memberi pelajaran tentang air garam sebagai penghantar listrik yang baik dengan cara yang unik kepada seniornya. Mayoritas mahasiswa seperti robot yang secara membabibuta mengikuti seluruh arahan dosen. Hanya Rancho yang tidak seperti itu. Kebanyakan dosen mengusir Rancho dari kelas tapi dia tidak perduli dan mencari kelas lain yang bisa dia ikuti. Salah seorang mahasiswa bernama Chattur yang berambisi tinggi dan menghalalkan segala cara untuk bisa unggul dari yang lain menjadi rivalnya Rancho. Chattur menantang Rancho untuk bertaruh siapa yang akan menjadi lebih kaya 5 tahun nanti. Chattur memang akan menjadi sangat kaya. Dia punya rumah yang besar (lengkap dengan kolam renang), mobil yang sangat mewah dan penghasilan yang gede. Bagiamana dengan Rancho? Mau tau? Harus saksikan dulu film ini (he..he..he)

Buang rasa takut
Raju seorang yang berprestasi sejak kecil. Orang tuanya lantas berharap Raju yang cerdas akan mengakhiri kemiskinan mereka. Tuntutan ini membuat Raju ketakutan. Dia menjadi kehilangan kepercayaan diri dan terlalu menuntut "Tuhan" yang dia miliki untuk menolongnya. Dia melihat kehidupan kampus menjadi perlombaan gila untuk menjadi yang terbaik. Ketakutannya menjadi bertambah. Setelah lompat dari gedung 3 lantai dan mengalami patah dikedua kakinya, Raju menjadi sadar bahwa ketakutan tidak baik untuknya. Tidak ada yang perlu ditakutkan. Tetap jalani hidup dengan optimis. Gagal hari ini bukan berarti gagal esok hari. Tidak perlu terlalu memaksakan diri untuk menjadi orang yang berbeda supaya berhasil. Tampilkan warnamu sendiri, buang rasa takut maka hidup akan dijalani dengan lebih tenang.

Semuanya baik-baik saja (All izz Well)
Kalimat "All is well'  cukup dominan diucapkan dalam film ini. Bahkan ada lirik lagu yang isinya kalimat itu tadi. Ketika bayi kakak perempuan Pia (wanita yang dicintai Rancho) menunjukkan tanda-tanda kematian mendengar ucapan "All is Well" ternyata mampu membuat bayi tersebut bereaksi dan kembali hidup. Film ini memberi pesan bahwa semua pasti akan baik adanya. Lakukan yang terbaik, buang kekhawatiran, dan yakinkan dalam hati semuanya akan berjalan dengan baik. 

Gapai yang kamu inginkan
Rancho sejak kecil bercita-cita untuk menjadi seorang Machine Engineer. Dia selalu penasaran dengan mesin-mesin. Semua peralatan yang ada kampus dia bongkar. Ada beberapa yang bisa dirakit kembali tapi ada juga yang gaga. Dia tidak pernah takut gagal dalam melakukan sesuatu dan rasa ingin tahunya luar biasa. Dia tidak mengejar nilai tapi dia mengejar pengetahuan. Dia tidak perduli kalau dia harus dikeluarkan dari kelas oleh dosennya karena dia akan segera masuk kelas dosen lain (walaupun itu bukan mata kuliah yang dia ambil).
Banyak yang masuk kuliah teknik karena menganggap kuliah diteknik itu keren dan menunjukkan bahwa dirinya adalah unggul. Tapi setelah tamat malah orang tersebut mengambil Master dibidang Bisnis karena dirinya memang bukan orang teknik tapi seorang pebisnis. Akan lebih bermanfaat kiranya jika orang tersebut memang sedari awal kuliah dibidang bisnis.
Farhan sebenarnya pingin menjadi juru photo hewan di alam bebas. Tapi keinginan ayahnya memaksa dia untuk kuliah dibidang teknik. Namun berkat dorongan Rancho dia mencoba menyakinkan orangtuanya kalau dia sebenarnya pingin menjadi juru photo dan bukan seorang ahli mesin. Orang tuanya akhirnya mengerti dan memberi restu bagi Farhan. Selanjutnya dia menjadi Juru Photo yang terkenal dan karyanya banyak tampil dimajalah-majalah populer. Dia menikmati pekerjaannya dan sekaligus merasakan gairah keuggulan dan segala sesuatunya (uang, ketenaran, nama baik) mengikuti dengan sendirinya.

Persahabatan yang mengagumkan
Pada saat pertama kali bertemu, Rancho, Raju dan Farhan tidak langsung merasa cocok satu sama lain. Mereka memiliki karaketer yang berbeda. Rancho yang unik dan selalu menentang tradisi yang terbentuk membuat kedua temannya menjadi takut. Mereka takut dianggap terlibat dengan Rancho. Mereka mencoba menyelamatkan dirinya masing-masing. Hingga akhirnya mereka disadarkan oleh Rancho dan terbukti Rancho memberi bekas tak terlupakan dihati mereka.
Begitu Farhan menerima telepon dari Chattur yang mengajak dia bertemu dengan Rancho, dia langsung berekspresi sangat gembira. Dia terpaksa pura-pura sakit jantung agar pesawat yang sudah sempat dia tumpangi membatalkan penerbangan dan kembali ke bandara. Begitu juga dengan Raju, dia tidak sadar kalau dia belum memakai celana karena begitu inginnya bertemu dengan seorang Rancho. Tali persahabatan yang dibuat oleh Rancho berhasil mengikat kedua temannya dan sulit untuk memutuskannya.

Penasaran kan dengan film ini?
Langsung tonton aja bos. Lewat YouTube juga bisa kok nonton film ini (Gratis...)


Minggu, 13 Maret 2011

Pengolahan Karet Crumb Rubber, Bagian ke-4

Tulisan kali merupakan kelanjutan dari tulisan "Pengolahan Crumb Rubber, Bagian ke-3". Proses terakhir yang saya ceritakan adalah proses di Bak Makro Blending 3. Nah, dipostingan kali ini saya akan melanjutkan pembahasan ke proses Penggilingan dan Pemeraman/Maturasi. Gambar Layout dibawah ini akan menunjukkan proses-proses yang akan saya bahas. 
Gbr. Lay Out proses dalam tulisan kali ini.
Penggilingan Remahan
Tujuan utama penggilingan remahan adalah untuk mendapatkan keseragaman bahan baku dengan proses mikro dan menjadikannya dalam bentuk lembaran. Proses ini sering juga disebut proses Mikro Blending. Sebelumnya saya pernah menjelaskan proses Makro Blending yang terjadi di Bak Makro Blending 1, 2 dan 3. Makro Blending dan Mikro Blending sama-sama bertujuan untuk mendapatkan keseragaman/homogenitas bahan baku. Pada proses Makro Blending proses pencampuran dilakukan dengan cara mengaduk/mixering remahan/bahan baku. Proses ini mirip dengan proses membuat adonan campuran beton, yakni dengan mengaduk semen, pasir, kerikil sehingga didapatkan campuran yang homogen.  Sedangkan pada Proses Mikro Blending kegiatan menghomogenkan terjadi dengan cara menggiling remahan yang diatur sedemikian rupa sehingga remahan saling "tindih" satu sama lain didalam penggilingan. Proses "saling tindih" ini memaksa remahan-remahan karet untuk menjadi satu bagian yang akhirnya akan menjadi bentuk lembaran. Proses menggiling  telur, mentega, dan tepung untuk mendapatkan adonan roti yang homogen merupakan proses yang mirip dengan proses Mikro Blending.
Penggilingan dilakukan dengan menggunakan mesin giling Crepper. Roll Gilingan Crepper dibuat berulir/motif bunga agar efek pemerasan terjadi pada bahan baku. Agar didapatkan jaminan bahwa setiap remahan karet sudah menjadi sebuah kesatuan maka perlu dilakukan penggilingan berulang-ulang. Pabrik tempat saya bekerja menggunakan 6 mesin Crepper (di pabrik lain mungkin saja berbeda) sehingga diperlukan 6 kali penggilingan yang dilakukan berurut dari Crepper yang ke-1 hingga Crepper yang ke-6. Dengan 5 mesin Crepper jumbo yang memiliki tekanan dan luas kontak yang lebih besar memungkinkan penggilingan hanya dilakukan 6 kali. Dulu ketika pabrik kami hanya menggunakan 2 buah mesin Crepper jumbo, kami harus menggiling sampai 8 kali (ada 6 buah Crepper Non Jumbo) untuk mendapatkan hasil yang homogen.
Gbr. Bucket Conveyor memindahkan remahan dari Bak Blending 3 ke Crepper no. 1

Penggilingan dilakukan sambil menyemprotkan air sehingga kotoran-kotoran yang keluar oleh proses penggilingan terbuang oleh proses pencucian. Proses perpindahan bahan dari 1 gilingan ke gilingan berikutnya dilakukan secara manual oleh Operator Gilingan (kami juga menyebutnya "Operator Crepper"). Setiap mesin Crepper dijaga oleh 1 orang Operator Crepper. Operator Crepper ini juga bertugas untuk melipat lembaran sebelum masuk kedalam Crepper. Lembaran yang terlipat inilah yang akan membuat remahan-remahan karet saling "tindih" pada saat digiling. Namun lembaran yang terlipat hanya bisa digiling di Crepper Jumbo (yang 5 buah). Pada Crepper terakhir (sering juga disebut Crepper Finisher) proses pelipatan lembaran tidak diperlukan lagi.
Gbr. Remahan sudah mulai berbentuk lembaran setelah digiling
Gbr. Lembaran yang sudah terbentuk setelah melewati Crepper Finisher
Gbr. Lembaran yang sudah digulung dan menjadi Blangket
Gbr. Blangket akan dipindahkan ke Gudang Maturasi

Hasil akhir dari penggilingan remahan-remahan tadi akan diperoleh lembaran selebar kurang lebih 60 cm dengan ketebalan 6 - 7 mm. Karet yang sebelumnya berupa remahan kini telah berubah menjadi lembaran yang homogen. Selanjutnya lembaran yang mirip selendang ini digulung kemudian dikirim ke Gudang Maturasi untuk proses "Pemeraman". 1 buah gulungan memiliki berat kurang lebih 24 kg (Berat sebelum maturasi). Gulungan ini ditempat saya sering disebut juga dengan nama "Blangket". Kadar Karet Kering dalam Blangket yang baru dihasilkan adalah sekitar 70% (nilai sebelum maturasi).

Maturasi (Pemeraman)
Blangket yang dihasilkan oleh mesin Crepper selanjutnya dibawa ke Gudang Maturasi untuk proses "Pemeraman". Dipabrik lain proses pemeraman ini dilakukan dengan menggantungkan lembaran namun di Pabrik tempat saya bekerja proses pemeraman dilakukan dengan menyusun blangket-blangket dalam Gudang Maturasi. Proses Maturasi berlangsung selamat 6 - 8 hari. Biasanya hasil terbaik didapatkan ketika blangket sudah dimaturasi selama 8 hari. Maturasi yang lebih dari 8 hari juga akan memberikan hasil yang lebih baik. Bahan baku karet akan menjadi lebih cepat kering dalam proses Dryer dan kemungkinan terjadinya cacat (white spot) lebih sedikit. Penambahan umur maturasi tentunya akan berpengaruh kepada kebutuhan luas Gudang Maturasi. Kami memiliki Gudang Maturasi yang didisain untuk waktu maturasi 8 hari.
Gbr. Blangket disusun dalam Gudang Maturasi

Penyusunan blangket di Gudang Maturasi diatur sedemikian rupa sehingga setiap blanket dapat diidetifikasi menurut umurnya. Untuk itu perlu dibuatkan papan identifikasi yang diletakkan disetiap kelompok blangket. Gudang maturasi juga harus dilengkapi dengan drainase yang baik. Blangket baru masih dalam keadaan basah dan bisa menimbulkan genangan air. Kondisi yang basah akan membuat kelembaban gudang maturasi menjadi tinggi. Semangkin tinggi kelembaban akan menambah kebutuhan waktu untuk maturasi. Blangket memerlukan suhu normal untuk kebutuhan maturasi (tidak boleh terlalu tinggi dan tidak boleh terlalu rendah0.
Tujuan dari maturasi ini untuk mempertahankan nilai PRI dan turut serta dalam mengurangi Kadar Air dalam Blangket. Biasanya Kadar Karet Kering setelah maturasi selama 8 hari adalah 80 - 90%. Nilai PRI adalah ukuran dari besarnya sifat plastisitas (keliatan/kekenyalan) karet yang masih tersimpan bila karet tersebut dipanaskan selama 30 menit pada suhu 140 derajat Celcius. Pengujian PRI dilakukan untuk mengukur degradasi (penurunan) ketahanan karet mentah terhadap oksidasi pada suhu tinggi. Nilai lebih dari 80% menunjukkan bahwa ketahanan karet mentah terhadap oksidasi adalah besar. Dengan mengetahui nilai PRI dapat diperkirakan mudah tidaknya karet menjadi lunak dan lengket-lengket jika lama disimpan atau dipanaskan. Hal ini penting nantinya pada proses vulkanisasi karet pembuatan barang jadi, agar diperoleh sifat karet yang lebih kuat dan teguh. Nantinya saya akan mencoba membuat postingan khusus untuk membahas parameter-parameter kualitas yang harus dipenuhi oleh produk akhir pabrik Crumb Rubber (dalam hal ini parameter kualitas SIR 10) dan bagiamana cara pengujiannya.

Saya cukupkan sampai disini pembahasan pada tulisan kali ini. Pada postingan selanjutnya saya akan membahas proses setelah maturasi yaitu peremahan, pengeringan (drying), dan pengepakan produk akhir.
Semoga bermanfaat.